Choose Your Language


English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

10 malaikat

..::Senin, 03 Agustus 2009::..

Berikut ini adalah nama malaikat yang ada di Al-Quran maupun di Hadist Nabi dengan jumlah sepuluh malaikat yang harus kita ketahui nama dan jabatan atau tigas mereka. Jumlah malaikat sebenarnya tidak terhitung jumlahnya. Malaikat diciptakan oleh Allah SWT dari bahan cahaya atau nur yang diciptakan Allah hanya untuk menyembahNya tanpa memiliki hawa nafsu seperti layaknya manusia dan setan yang terkutuk.

1. Malaikat Jibril memiliki tugas / bertugas menyampaikan wahyu dari Allah SWT.

2. Malaikat Isrofil / Izrofil memiliki tugas / bertugas meniup sangkakala penanda hari kiamat telah tiba.

3. Malaikat Izroil / Isroil / Maut memiliki tugas / bertugas mencabut nyawa.

4. Malaikat Rokib / Rakib / Raqib / Roqib memiliki tugas / bertugas memcatat segala perbuatan amal baik atau kebajikan seseorang.

5. Malaikat Atit / Atid memiliki tugas / bertugas mencatat segala perbuatan buruk, bejat dan dosa seseorang.

6. Malaikat Mungkar / Munkar memiliki tugas / bertugas menanyakan seseorang di alam kubur mengenai segala perbuatannya semasa hidup di dunia.

7. Malaikat Nakir memiliki tugas / bertugas menanyakan seseorang di alam kubur mengenai segala perbuatannya semasa hidup di dunia. Sama dengan job desc malaikat Munkar

8. Malaikat Mikail memiliki tugas / bertugas memberikan dan menyampaikan rejeki / rizki.

9. Malaikat Ridwan memiliki tugas / bertugas menjaga pintu surga

10. Malaikat malik memiliki tugas / bertugas menjaga pintu neraka

Tambahan malaikat berdasarkan kitab suci Alquran :
- Malaikat zabaniyah / zabaniah : 19 malaikat penyiksa dalam neraka
- Humalatur arsy : Empat malaikat pembawa Arsy Allah SWT
...



..::Read more::..

Sifat-Sifat Allah

Allah SWT memiliki 20 sifat wajib dan 20 sifat mustahil serta satu sifat jaiz (wewenang). Dua puluh sifat wajib dan dua puluh sifat mustahil tersebut, adalah:

1. Allah itu Wujud (ada), mustahil ‘Adam (tiada). “Allah lah yang menciptakan Iangit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya. (QS. As Sajdah: 4).

2. Allah itu Qidam (paling awal), mustahil Huduts (ada yang mendahului). “Dialah yang Awal dan Yang Akhir. Yang Zhahir (Yang nyata adanya karena banyak buktinya) dan yang Batin (yang tak dapat digambarkan hikmat Dzat-Nya oleh akal).” (QS. Al Hadid: 3).

3. Allah itu Baqo (kekal/abadi/tidak pernah berakhir), mustahil Fana (berakhir). “Dan tetap kekal Dzat Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan.” (QS. Ar Rahman: 27).

4. Allah itu Mukholafatu lil hawaditsi (berbeda dengan semua mahluk/segala sesuatu), mustahil Mumatsalatu lil hawaditsi (ada yang menyamai). Ditegaskan dalam Al Qur’an, “Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia.” (QS. Asy Syuro: 11).

5. Allah itu Qiyamuhu binafsihi (berdiri sendiri), mustahil Ihtiyaju lighoirihi (membutuhkan yang lain). “sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.” (QS. Al Ankabut: 6).

6. Allah itu Wahdaniyat (Esa/Tunggal), mustahil Ta’adud (terbilang). “Katakanlah, Dialah Allah Yang Maha Esa.” (QS.Al Ikhlas: 1).

7. Allah itu Qudrat (Kuasa), mustahil ‘Ajzun (lemah). “Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu.” (QS. Al Baqoroh: 20).

8. Allah itu Irodat (berkehendak), mustahil Karohah (terpaksa). “Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang Dia kehendaki.” (QS. Hud: 107).

9. Allah itu Ilmu (maha mengetahui), mustahil ]ahlun (bodoh). “Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS.An Nisa’: 176).

10. Allah itu Hayat (hidup), mustahil Mautun (mati).

11. Allah itu Sama’ (Maha mendengar), mustahil Shomamun (tuli). “Dan Allah Maha Mendengar serta Maha Mengetahui.” (QS. Al Baqoroh: 256).

12. Allah itu Bashor (Maha Melihat), mustahil ‘Ama (buta). “Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al Hujurat: 18).

13. Allah itu Kalam (berfirman), mustahil Bakamun (bisu). “Dan Allah telah berbicara kepada (Nabi) Musa dengan langsung.” (QS. An Nisa: 164).

14. Allah itu Qodiron (Dzat Yang Maha Berkuasa), mustahil Kaunuhu ‘ajiyan (Dzat yang lemah). “Sesungguhnya Alllah berkuasa atas segala sesuatu.” (QS. Al Baqoroh: 20).

15. Allah itu Muridan (Dzat Yang Maha Berkehendak), mustahil Kaunuhu kariban (Dzat yang terpaksa). “Sesungguhnya Tuhanmu Maha Melaksanakan apa yang Dia kehendaki.” (QS. l1/Hud: 107).

16. Allah itu Aliman (Dzat Yang Maha Mengetahui), mustahil Kaunuhu jahilan (Dzat yang bodoh). “Dan Alllah Maha Mengetahui sesuatu.” (QS. 4/An Nisa’: 176).

17. Allah itu Hayyan (Dzat Yang Hidup), mustahil Mayyitan (Dzat yang mati). “Dan bertakwalah kepada Allah yang hidup kekal dan yang tidak mati.” (QS. Al Furqon: 58).

18. Allah itu Sami’an (Dzat Yang Maha Mendengar), mustahil Kaunuhu ashomma (Dzat yang tuli). “Allah Maha Mendengar dan Maha Mengetahui.” [QS. Al Baqoroh: 256).

19. Allah itu Bashiron (Dzat Yang Maha Melihat), mustahil Kaunuhu 'ama (Dzat Yang buta). "Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan." (QS. Al Hujurat: 18).

20. Allah itu Mutakalliman (Dzat yang berfirman), mustahil Kaunuhu abkama (Dzat yang bisu). "Dan Allah telah berbicara kepada (Nabi) Musa dengan langsung." [QS. An Nisa': 164).

Sifat ]aiz (wewenang) Allah SWT adalah tarku likuli mumkinin au fi’luhu. (Allah SWT berwewenang menciptakan sesuatu atau tidak).

Sifat-sifat Allah SWT. tersebut diatas, dikelompokkan empat, yaitu:

1. Sifat Nafsiah (kedirian), yakni sifat yang pertama.

2. Siaft Salbiyah, yaitu sifat-sifat yang membedakan Allah SWT dengan Dzat-dzat lain, seperti sifat nomor 2,3,4 dan 6.

3. Sifat Ma’ani, yakni sifat-sifat abstrak seperti sifat nomor : 7,8,9,10,11,12 dan 13.

4. Sifat Ma’nawiyah, yakni sifat-sifat berikutnya atau sifat-sifat yang tergantung pada ma’ ani

...



..::Read more::..

Tentang Allah

Allah SWT adalah ismudz Dzat yang mengandung seluruh pengertian yang ada dalam Asmaul Husna. Tidak ada Tuhan selain Allah. Dia-lah pencipta, pemilik dan penguasa tunggal alam semesta beserta isinya. Dia pula pemilik segala keagungan dan kesempurnaan. Dia tidak berawal dan juga tidak berakhir. Dia Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya. Dia tidak beranak, dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada sesuatu pun yang menyamai-Nya. Katakanlah, “Dialah Allah yang Maha Esa. Allah tempat meminta. Dia tidak beranak dan tidak (pula) diperanakkan, dan tidak seorang pun yang setara dengan-Nya.” (QS. Al Ikhlas: 1-4)

Tiada seorangpun yang setara dengan Allah SWT oleh kafirlah orang-orang yang menyekutukannya.Sungguh telah kafir orang-orang yang berkata, “Sesungguhnya Allah ialah Almasih putra Maryam,” Padahal Almasih sendiri berkata : “Hai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu.” (QS. Al Maidah : 72). “Sungguh kafirlah orang-orang yang mengatakan, “Bahwasanya Allah salah satu dari tiga,” padahal tidak ada Tuhan selain Tuhan yang Maha Esa. Dan jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan itu, sungguh orang-orang yang kafir di antara mereka akan ditimpa azab yang pedih (QS. Al-Maidah: 73) Tiga yang dimaksud adalah tritunggal (trinitas), yaitu tuhan bapak, tuhan anak, dan roh kudus.

Allah SWT tidak menyerupai sesuatu, dan tiada sesuatu pun yang menyerupai-Nya. “Tidak sesuatu pun yang serupa dengan Dia (QS. Asy Syuro: 11) Dia juga tidak membutuhkan apapun dari makhluknya. “Hai manusia kamulah yang memerlukan Allah, sedang Allah Dialah Yang Maha Kaya lagi Maha Terpuji.” (QS. Fathir: 15) ”Tiadalah Aku menghendaki rezeki dari mereka dan tiada (pula) Aku menghendaki supaya mereka memberi Aku makan. Sesungguhnya Allah Dialah Maha Pemberi Rezeki Yang memiliki kekuatan yang kukuh.” (QS. Adz Dzariyat: 57-58).

Allah SWT memilik arasy, yaitu singgahsana-Nya diatas langit ke tujuh yang tidak dapat diketahui hakikatnya oleh akal manusia, tapi dapat diyakini kebenarannya. Namun Dia Maha Suci dari sifat istiqror (menetap). “…Dia adalah Tuhan yang memiliki arasy yang agung.” (QS. At Taubah: 129) ” … Dia berada di arasy mengatur segala sesuatu.” (QS. Yunus: 3) Sekalipun keberadaannya di langit ketujuh, namun Allah dekat dengan hamba-hamba-Nya. “Dan apabiia hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu ten tang Aku, maka (jawablah), sesungguhnya Aku dekat. Aku memperkenankan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku (QS. Al Baqoroh: 186). Permohonan kepada Allah haruslah dilakukan secara langsung tanpa melalui perantara apapun. Sejauh manakah kedekatan Allah SWT dengan hamba-Nya? Dia berfirman, “Dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya.” (QS.Qaf: 16).

Allah SWT Maha Berkuasa atas segala sesuatu. “Sesungguhnya Tuhanmu Dia-lah Maha Pencipta lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al Hijr: 86) Apabila Dia ingin menciptakan sesuatu, hanya berfirman “kun (jadilah),” maka jadilah apa yang dikehendaki-Nya. “Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya: ‘Jadilah’, maka jadilah dia.” (QS. Ali Imron: 59). “Dan Dialah yang menciptakan langit dan bumi dengan sebenarnya, dan pada hari Dia berkata “Jadilah”, lalu jadilah ia” (QS. Al An’am: 73). Semua ciptaan-Nya tidak ada cacatnya. ” … engkau tidak melihat pada ciptaan Tuhan yang Maha Pengasih sesuatu yang tidak seimbang, maka ulangilah melihatnya, apakah engkau melihat (ada) cacat?” (QS. Al Mulk: 3) .

Tentang kekuasaan-Nya, Allah SWT menjelaskannya tamsil Burung. Dan ingatiah ketika Ibrahim berkata, “Hai Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan yang mati,” Allah berfirman, “Apakah engkau belum percaya?” Ibrahim menjawab, “Aku percaya, tetapi untuk menenangkan hatiku.” Allah berfirman, “Ambillah empat ekor burung, maka jinakkaniah burung-burung itu kepadamu, kemudian letakkan di atas tiap-tiap bukit bagian dari burung-burung itu, maka panggillah burung-burung itu, niscaya semuanya datang segera kepadamu.” (QS. Al Baqarah: 260). Bagian burung yang diletakkan di atas setiap bukit itu sudah dalam keadaan terpotong, lalu dengan kekuasaan Allah hidup kembali setelah dipanggil oleh Nabi Ibrahim as.

...



..::Read more::..

Empat Sifat nabi dan Rosul

Para Nabi dan Rasul memiliki empat sifat wajib dan empat sifat mustahil, serta satu sifat jaiz.

1. Shiddiq artinya benar, mustahil ia kizibatau dusta. Artinya nabi dan rasul bersiafat benar, baik dalam tutur kata maupun perbuatannya, yakni sesuai dengan ajaran Allah SWT. “Dan Kami menganugrahkan kepada mereka sebagian rahmat Kami, dan Kami jadikan mereka buah tutur yang baik lagi mulia.” (QS. Maryam : 50).

2. Amanah (dapat dipercaya), mustahil khianat (curang). Artinya, para nabi dan rasul itu bersifat jujur dalam menerima ajaran Allah SWT, serta memelihara keutuhannya dan menyampaikannya kepada umat manusia sesuai dengan kehendak-Nya. Mustahil mereka menyelewengkan atau berbuat curang atas ajaran Allah SWT.

3. Tabligh (menyampaikan wahyu kepada umatnya), mustahil kitman (menyembunyikan wahyu). Artinya para nabi dan rasul itu pasti menyampaikan seluruh ajaran Allah SWT sekalipun mengakibatkan jiwanya terancam. “Dan katakanlah kepada orang-orang yang telah diberi Alkitab dan orang-orang yang ummi (buta huruf), sudahkah kamu masuk Islam? Jika mereka telah masuk Islam niscaya mereka mendapat petunjuk, dan jika mereka berpaling, maka kewajibanmu hanyalah menyampaikan (ayat-ayat Allah SWT). Dan Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya.” (QS. Ali Imron : 20).

4. Fathonah (cerdas), mustahil jahlun (bodoh). Artinya para nabi dan rasul itu bijaksana dalam semua sikap, perkataan dan perbuatannya atas dasar kecerdasannya. Dengan demikian mustahil mereka dapat dipengaruhi oleh orang lain.

Satu sifat jaiz para nabi dan rasul, yaitu arodhul basyariyah, artinya mereka juga memiliki sifat-sifat sebagaimana manusia pada umumnya seperti makan, minum, tidur, sakit dan lain sebagainya.

...



..::Read more::..

Daftarkan Blog Anda di Sini

Alexa


Jumlah Pengunjung

Blogger Template by ardi33.
Art Maker 1 Edited by ardi33's Template